“Satu kali tak mengapa”, itu pikirmu
Itu salah besar!
Buktinya kau ulangi lagi.
Lagi dan lagi.
Satu-dua kali tak terasa
Padahal kau sudah meretas jalannya
Satu dua tiga mulai terbiasa
Nafsu diri kau ikuti
Kini tak terhitung lagi
Hamper setiap kesempatan kau ulangi
Menutup lubang kemarin yang terlanjur kau gali
Lalu mencari celah lain demi lubang hari ini
Apa akibatnya
Dunia terasa sempit
Kebenaran hati makin terhimpit
Kau jadi orang paling munafik sedunia
“Mencari pembenaran demi kebaikan”, katamu
Bohong!
July, 2010
Senin, 02 Agustus 2010
PENDOSA
Ku tahu cinta takkan berbuah surga jika ada jelaga menyelimutinya
Buah rindu takkan menyatu suci jika dibungkus oleh debu
Mendung di hati takkan menepi bila diri tak beranjak pergi
Pun manusia lahir bagai kertas putih, banyak tinta yang menghuni
Aku berdiri di bawah langit sunyi dengan dosa melumuri diri
Timpang bagai batang meranggas di terjang badai semalam, menangis
Aku tak tahu apakah sejumput penyesalan ini berarti di hadapan-Mu
Aku mau bayi lagi, tapi tak telanjang
Aku mau menangis lagi, tapi bukan darah
Aku mau hidup lagi, tapi sesungguhnya
Aku mau…, tapi…
July, 2010
Buah rindu takkan menyatu suci jika dibungkus oleh debu
Mendung di hati takkan menepi bila diri tak beranjak pergi
Pun manusia lahir bagai kertas putih, banyak tinta yang menghuni
Aku berdiri di bawah langit sunyi dengan dosa melumuri diri
Timpang bagai batang meranggas di terjang badai semalam, menangis
Aku tak tahu apakah sejumput penyesalan ini berarti di hadapan-Mu
Aku mau bayi lagi, tapi tak telanjang
Aku mau menangis lagi, tapi bukan darah
Aku mau hidup lagi, tapi sesungguhnya
Aku mau…, tapi…
July, 2010
CURHATAN UNTUK IBU
Dulu aku berharap kau pergi walau sedetik saja
Hadirmu membuatku tak bisa melakukan apa yang kumau
Tapi sekarang hadirmu adalah nafas bagiku
Saat kau tak ada di dekatku
Aku goyah, ibu….
Baru kusadari kau begitu berarti bagiku
Foto usangmu yang berdebu tak pernah kusentuh
Sekarang licin dengan air mata kerinduan
Menjadi teman tidur yang selalu kudekap di dadaku
Sembari merindu belaian lembut dari jemarimu
Aku keliru ibu…
Berpisah darimu bukan lah menciptakan surga
Karena sesunggunya kau lah surga itu
Aku rindu ibu…
Aku ingin kau ada di sini bersamaku
Menopang laju langkahku
Aku rindu ibu…
Aku rndu semuanya darimu…
Ibu…
Tanpamu aku bagai itik buruk rupa yang tersesat di tengah rawa
Aku mencicit
Aku timpang
Aku goyang
Ibu…
Meringkuk di dadamu benar-benar tempat ternyaman di dunia
aku rela menukar semuanya untuk mengulang masa-masa indah bersamamu
menatap senyum teduhmu di figura terasa tak cukup bagiku
aku ingin lebih dari itu
aku ingin menghirup bau khas tubuhmu
aku ingin menggelayut manja di pundakmu
aku ingin mencurahkan kegalauanku
hanya kau yang mengerti aku
ibu aku rindu….
July, 2010
Hadirmu membuatku tak bisa melakukan apa yang kumau
Tapi sekarang hadirmu adalah nafas bagiku
Saat kau tak ada di dekatku
Aku goyah, ibu….
Baru kusadari kau begitu berarti bagiku
Foto usangmu yang berdebu tak pernah kusentuh
Sekarang licin dengan air mata kerinduan
Menjadi teman tidur yang selalu kudekap di dadaku
Sembari merindu belaian lembut dari jemarimu
Aku keliru ibu…
Berpisah darimu bukan lah menciptakan surga
Karena sesunggunya kau lah surga itu
Aku rindu ibu…
Aku ingin kau ada di sini bersamaku
Menopang laju langkahku
Aku rindu ibu…
Aku rndu semuanya darimu…
Ibu…
Tanpamu aku bagai itik buruk rupa yang tersesat di tengah rawa
Aku mencicit
Aku timpang
Aku goyang
Ibu…
Meringkuk di dadamu benar-benar tempat ternyaman di dunia
aku rela menukar semuanya untuk mengulang masa-masa indah bersamamu
menatap senyum teduhmu di figura terasa tak cukup bagiku
aku ingin lebih dari itu
aku ingin menghirup bau khas tubuhmu
aku ingin menggelayut manja di pundakmu
aku ingin mencurahkan kegalauanku
hanya kau yang mengerti aku
ibu aku rindu….
July, 2010
Langganan:
Postingan (Atom)