menjalani sebuah hubungan bukanlah hal yg gampang. Terkadang semakin lama hubungan itu terjalin, bukannya membuat hubungan tersebut jauh dari masalah, justru terkadang makin beragam problema yang menghadang.
Pelajaran pertama:
lamanya sebuah hubungan, tidak menjamin kualitas hubangan itu sendiri.
Apa sih faktor semua itu???
Secara logika, seharusnya hubungan makin adem ayem aja donk? Tapi kok malah kerap berantem??
Di mana letak salahnya?
* Semakin lama berhubungan membuat suasana menjadi hambar
* sudah mengenal pribadi pasangan terkadang suka seenaknya, dg anggapan pasangan gx akan mrah (tapi lama kelamaan bs eneg juga donk??)
* komitmen saling setia trkadang sering disalahartikan. Setia sih setia, tp pasangan ttp kudu diperhatikan kan? Bkn berarti pasangan didiamin berhari-hari tanpa kabar, dg alasan (lagi-lagi) kita saling percaya. Tapi jgn over juga ya komunikasinya. Salah-salah bikin dia terganggu n kamu kayak fansnya dia. Ih!
* semua orang punya ego. Jangankan berpacaran, hdp berumah tangga saja sering diwarnai ego. So, penyelesaiannya salah satu dari kalian harus mengalah donk!
* next, mengalah dlm pertengkaran emang bkn gampang. Gengsi n harga diri jadi taruhannya. But, sebaiknya dipikir lagi deh. Mau gengsi atau si dia? Apalagi mengalah itu bkn berarti kalah loh ya...
* yang terpenting, harus mengerti keadaan pasangan. kesibukan dia, profesi dia maupun lingkungannya. hitung-hitung persiapan ke tingkat yang lebih serius lagi (kalo jodoh!). aminnn..
note: jangan pernah coba-coba meremehkan pasangan. apapun itu! terutama menyangkut hobby dan kerjaannya dia. karena itu bis buat dia marah besar lho!!
kalo udah gitu, bisa-bisa dia anggap kamu nggak menghargai dia. sebab apa yang kamu ucapkan itu bisa bikin dia tersinggung dan nggak berarti. kamu bisa dicap nggak mau mendukung dia. padahal sebenarnya nggak kayak gitu kan?? (iya, iya saya tahu kok, hehehe...)
terus gimana dong??? seandainya aku nggak suka kerrjaan dia?? masa aku pendam aja???
hmm....mesti diingat ya, ada sebuah hadis:
مَنْ يُحْرَمِ الرِّفْقَ، يُحْرَمِ الْخَيْرَ
“Barangsiapa yg terhalang dari kelembutan dia akan terhalang dari kebaikan.” (aisyah)
dan
عَلَيْكِ بِالرِّفْقِ، فَإِنَّ الرِّفْقَ لاَ يَكُوْنُ فِي شَيْءٍ إِلاَّ زَانَهُ، وَلاَ يُنْزَعُ مِنْ شَيْءٍ إِلاَّ شَانَهُ
“Hendaklah engkau bersikap lembut. Karena tidaklah kelembutan itu ada pada sesuatu kecuali pasti memperindahnya. Dan tidaklah kelembutan itu tercabut dari sesuatu kecuali pasti memperjeleknya.” (Jarir bin Abdillah)
so, bercermin pada kedua hadits di atas, pakailah cara kelembutan. sebaba kelembutan akan menghilangkan seribu kemarahan dan kesal hati. dalam menyampaikkan ketidaksukaan kamu, jangan lah langsung to the point. tapi pakailah cara slow but sure, yang peting hasil akhirnya kan??
tapi kalo udah kejadian gimana dong/ ibarat pepatah nasi udah menjadi bubur, kata yang keluar nggak bisa ditarik kembali.
hanya satu cara: JADILAH ORANG YANG BERTANGGUNG JAWAB ATAS APA YANG KAMU KERJKAKAN!!! lekas temui, telepon atau SMS dia.
kamu bilang ke dia, kalo kamu masih sayang dia. kamu butuh dia. maksud kamu hanya becanda, nggak serius. kamu bilang kamu bangga dengan profesinya dia (kalo itu baik). bilang kalo kamu ingin memperbaiki hubungan kalian. kalo kamu cewek, pinta dia telepon kamu. bilang : jika kamu masih ingin memperbaiki hubungan ini, maka telepon aku sekarang. aku ingin menata hubungan kita kembali. aku nggak mau menyesal karena kehilangan kamu, apalagi itu karena aku."
so, udah siap untuk buka hati lagi??? come on, perbaiki hubungan yang terlanjur retak. do it!
(speciall to my flen IRA, tetap tegar ya!)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar